Sebagai juara pada Liga Champion pada musim lalu, Chelsea telah mengotori sejarah sepak bola dipentas bergengsi antar klub Eropa tersebut. Pasalnya, setelah menang musim lalu, Chelsea justru tak lolos fase grup di Liga Champion pada musim 2012-2013.
Setelah tersepak dari kejamnya Liga Champion, Chelsea harus berkubang dihutan 32 besar liga Eropa. Namun, The Blues tetap menunjukkan taringnya sebagai klub sepak bola yang pantas untuk diperhitungkan.
Mengalami pergantian pelatih dari tangan Roberto Di Matteo ke pelatih asal Spanyol Rafael Benitez. Dengan pola strategi yang selalu berubah demi adaptasi tim, Chelsea harus berjuang keras untuk bisa menjadi peserta dalam laga puncak melawan Benfica.
Pada fase 32 besar, Chelsea harus berhadapan dengan penguasa Eropa Timur, Sparta Praha. Mereka berhasil menang tipis 1-0 saat bertandang ke Ceko. Namun, hasil minim 1-1 harus mereka nikmati ketika ganti bertanding di London.
Selanjurtnya, mereka harus menghadapi. Steaua Buchuresti dengan kekalahan 0-1. Namun, John Terry dan Fernando Torres tak lantas menyerah. Mereka melumat tim Romania tersebut dengan skor telak 3-1. Chelsea lolos dengan perolehan agregat 3-2.
Melawan Rubin Kazan di perempat final, Chelsea harus kembali menelan pil pahit. Pada leg II dengan skor 2-3. Namun, dengan kemenangan yang dipersembahkan oleh gol Torres dan Moses pada leg sebelumnya, Chelsea patut puas dengan skor agregat 5-4.
Keseriusan Chelsea justru terlihat saat melawan FC Basel. Mereka mulai memimpin sejak leg I dengan kemenangan skor tipis 2-1 dan memberikan pembantaian dengan skor 3-1 pada leg selanjutnya. Chelsea lolos dengan agregat 5-2.
Dengan kenyataan bahwa Chelsea memiliki banyak bomber seperti Torres dengan 5 gol, Mosses dengan 4 gol dan pemain belakang David Luiz dengan 2 gol, akan Chelsea membawa pulang Tropi Euro Cup untuk publik London. Merupakan tugas berat bagi Torres dan rekan-rekan jika tak ingin menyakiti para pendukung di Amsterdam 3 Juli nanti.
