Seakibat dari pelatih asal Denmark itu terlibat konflik sengit dengan Ketua Swansea City Huw Jenkins, Manajer Michael Laudrup bisa meninggalkan Liberty Stadium awal minggu depan. Seperti sebelumnya Laudrup mengaku berencana pada musim depan akan di Swansea ternyata tidak didukung oleh manajamen sehingga sudah dua minggu kedua orang tersebut tidak bicara satu sama lain.
Huw Jenkins saat ini sedang liburan di Portugal. Dengan perkembangan internal yang begitu cepat, manajemen Swansea diyakini telah mengadakan pertemuan informal pada Jumat lalu. Klub merasa Laudrup mencoba merancang situasi di mana ia bisa bergabung dengan klub lain tanpa harus menghormati klausul rilisnya yang mencapai 10 juta poundsterling (Rp 152,7 miliar).
6 juni 2013, seperti yang dikutip dari Daily Mail, Jenkins mengatakab bahwa, memang benar bahwa dia tidak duduk dengan manajer kami sejak pertandingan terakhir musim ini melawan Fulham, tapi itu karena kami pergi berlibur di waktu yang berbeda. Ini tidak berarti pihaknya tidak berbicara karena dia sudah banyak bicara dengan Michael melalui telepon dan ada perbedaan pendapat tentang target asli transfer kami.
Ketegangan antara dua orang itu meningkat selama dua minggu terakhir setelah Laudrup menolak sejumlah pemain yang berbasis di Inggris, seperti penyerang Stoke City Kenwyne Jones, dan penyerang Middlesbrough, Marvin Emnes. Sedangkan dua target transfer utama Laudrup, Iago Aspas dari Celta Vigo dan penyerang Saint-Etienne Pierre-Emerick Aubumeyang belum menunjukkan kemajuan berarti.
Dua pemain incaran Laudrup itu sebenarnya tidak menuntut bayaran tinggi. Namun klub enggan untuk memecahkan rekor transfernya sendiri. Musim panas lalu Swansea membeli Pablo Hernandez senilai 5,55 juta poundsterling (Rp 84,7 miliar) sementara Aspas dan Aubumeyang diyakini berada di harga 8 dan 10 juta poundsterling (Rp 122,2 dan Rp 152,7 miliar).
Jenkins pun memberikan komentarnya bahwa,timnya telah membangun reputasi kuat selama beberapa tahun terakhir di Swansea dan dai percaya timnya menuju bisnis dengan cara yang benar. Timnya tetap kuat demi pendukung dan memastikan reputasi yang membanggakan ini dilindungi oleh semua biaya. Banyak kerja keras yang telah dilakukan untuk mencoba mempertahankan dan meningkatkan perjalanan luar biasa kami lebih dari 10 tahun terakhir. Pekerjaan itu akan terus berlanjut.
Laudrup menunjukkan keengganannya terhadap hasil dari tim pemantau bakat Swansea sebagai akibat dari kekecewaan dengan kemajuan klub dalam proses transfer pemain. Sportsmail mengungkapkan pekan lalu, Laudrup sama sekali tak terkesan dengan nama-nama pemain yang diletakkan di mejanya. Padahal tim itu dikepalai oleh orang kepercayaan Laudrup sendiri, Erik Larsen.
