Pekerjaan yang baru setengah jalan, membuat Jose Mourinho merasa malu untuk meninggalkan Real Madrid. Mou sebenarnya yakin mampu membawa Madrid merajai Eropa namun keadaan–penganiayaan media atas dirinya–harus memaksanya hengkang dari Santiago Bernabeu.
Mou datang dari Inter Milan pada 2010 untuk memulai kampanye Real Madrid di bawah Florentino Perez merajai Eropa lagi. Sudah enam tahun sejak awal kedatangan Mou ke Madrid, trofi Liga Champions tak pernah mampir ke lemari trofi Santiago Bernabeu.
Mou tetap ngotot ia telah meninggalkan Madrid dalam keadaan sebagai pemenang pada Sabtu, 25 Mei 2o13. Awal ia datang ke Madrid, Barcelona-nya Pep Guardiola menghajar El Real dengan skor 5-0 di Nou Camp. Namun setahun kemudian Mou mulai menunjukkan kelasnya.
Semusim berlalu, Real Madrid mampu mengalahkan Barcelona di La Liga. Bahkan baru di musim pertamanya di Madrid, Mou sudah berhasil mengangkangi Barcelona di ajang Copa del Rey. Sebuah proyek Mou kini telah bertumbuh selama bertahun-tahun.
Pria Portugal itu tetap bangga–kendati sudah dipastikan pergi akhir musim ini–kalau dirinya sudah menanamkan benih-benih pemain yang akan mencapai tahun-tahun terbaiknya bersama Madrid. Namun Mourinho tetap saja marah atas kepergiannya dari Madrid.
Bukan soal tekanan suporter yang oleh khalayak dianggap sebagai biang perginya The Special One dari Santiago Bernabeu. Mourinho telah mengaku kepada Presiden Real Madrid Florentino Perez bahwasanya alasan dirinya pergi dari Spanyol karena penganiayaan media atas dirinya yang sudah kelewat batas.