Iker Casillas mengaku pernah berpikir meninggalkan Real Madrid saat Jose Mourinho mencadangkannya dari starting XI klub terbaik Liga Spanyol tersebut. Di sisi lain, ia juga menyatakan, Diego Lopez, kiper yang dibawa oleh The Special One, layak menjadi pilihan utama kubu Santiago Bernabeu pada musim lalu.
Keadaan memang sempat berjalan tidak sesuai harapan San Iker. Kehadiran Diego Lopez sempat menghadirkan mimpi buruk yang dideskripsikan kapten Real Madrid sebagai, “Aku tidak ingin mengacaukan tim.”“Jika suatu hari pelatih mengatakan kepadaku bahwa akau mesti meninggalkan klub –yang sudah kuanggap sebagai rumah sendiri— aku akan pergi. Aku berusaha pulih dari cedera, dan banyak orang yang berkomentar miring tentangku (performa yang menurun). Jika hal ini terjadi padaku ketika masih berusia 20 tahun, aku akan menganggapnya masalah. Tapi sekarang, aku adalah kapten tim.”
Namun bukan berarti hubungan Iker Casillas dan Diego Lopez buruk hanya karena sang mantan pemain Sevilla merebut jatahnya sebagai kiper utama. Iker mengakui dengan jujur bahwa Diego Lopez telah memberikan segalanya untuk klub.“Ia pria fantastis yang juga kiper tangguh. Ia luar biasa dan layak menjadi pilihan utama pelatih. Diego Lopez melewati musim yang brilian. Aku tidak pernah ingin menciptakan masalah. Sejak kecil aku sudah belajar bagaimana bersikap. Aku tahu harus menunggu dan berusaha mendapatkan tempat utama di tim.”
Terakhir, Iker Casillas juga berkomentar tentang dua rekan setim di Real Madrid yang sama-sama berada di skuad Spanyol, Alvaro Arbeloa dan Sergio Ramos. Arbeloa sempat berbeda pendapat dengan San Iker, tapi Casillas menegaskan, semua orang bebas berpendapat dan siapa pun harus menghormati pendapat tersebut. Akan halnya Sergio Ramos, disebutnya sebagai “sosok yang memimpin di ruang ganti, dan bertindak sebagai kapten tim lebih daripada apa yang aku lakukan.”
