Resah akan keadaan PSPS seperti saat ini pasti dirasakan seluruh elemen PSPS terlebih kelompok suporter. Masukan demi masukan pun diberikan pihak suporter agar PSPS bisa dibenahi walau masukan ini sudah kerap diutarakan.

Hangtuah Mania, kelompok yang menyebut suporter PSPS lewat ketua umumnya Andi Azis, Jumat (17/5) mengatakan yang harus dilakukan manajemen saat ini adalah duduk bersama dengan stake holder PSPS. Duduk bersama untuk membahas solusi untuk menyelamatkan PSPS.

“Yang harus dilakukan majamen PSPS harus duduk bersama satu meja ddengan pihak – pihak yang berkompeten di Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Mari kita bahas secara bersama solusi PSPS kedepan,” kata Andi Azis.

Duduk bersama tersebut bisa melibatkan pihak Pemko Pekanbaru, DPRD Pekanbaru, Pemprov Riau, DPRD Rtiua serta para perusahaan dan pengusaha dan stake holder lainnya.

Dengan melakukan duduk bersama ini, lanjut Andi, manajemen PSPS menunjukkan dirinya membuka diri kepada pihak – pihak luar. Bukan hanya mengeluarkan steatmen di kora yang menyebut kalau ada pihak yang berminat mengambil PSPS, silahkan.

Andi mengatakan langkah demonrasi bukanlah sebuah solusi untuk menyelesaiakn PSPS. Duduk bersama dengan pihak terkait adalah langkah yang lebih baik dari demontrasi.

“Mungkin itu yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah di tubuh PSPS saat ini. Kita tau permasalahannya. Tapi kita tidak mau mencari yang salah, kita mencari solusi. Pihak manajemenlah yang harus pro aktif,” kata Andi.

Hal senada juga dikatakan ketua umum kelompok suporter PSPS Asykar Theking, Nasrul. Ia juga mengharapkan, seluruh pihak bergandengan tangan dalam membantu PSPS ini. Sebab inilah tontotan hiburan masyarakat untuk sepakbola.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau PSPS seperti ini terus, kapan kita bisa menonton sepakbola lagi di kompetisi yang paling elit di negeri ini. Bisa – bisa menunggu satu generasi,” ujar Nasrul.

Nasrul mengaku memnag cukup miris melihat nasih PSPS saat ini, dalam bidang prestasi dan keuangan. Namun keadaan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus segera diperbaiki.

“Jangan biarkan keadaan PSPS seperti ini. Kita terus meminta agar bisa dibantu ke seluruh pihak. Apa tidak ada lagi rasa kepedulian kita. Jangan kita biarkan terjun bebas,” pinta Nasrul.

Untuk tim sendiri, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk melakoni laga tandang ke Papua, menantang Persidafon dan Persiram. Serangkaian latihan digelar.

Sore ini, Sabtu (18/5) dalam rangka pemantapan berangkat ke Papua, skuad PSPS akan melakoni laga ujicoba. Kali ini, “adiknya” PSPS U 21 yang ditantang. Laga ini akan digelar di Stadion Kaharuddin Nastion, Rumbai.

“Besok sore kita akan ujicoba dengan PSPs U 21. Ini juga serangkaian persiapoan kita ke Papua,” ujar asisten pelatih PSPS Agusrianto pada Tribun.

Manajer PSPs U 21 Rudi Sinaga yang dihubungi juga membenarkan tim yang dibina bakal melakoni laga ujicoba sore ini. Laga ujicoba melawan PSPS Senior.

Rudi mengatakan, ujicoba ini akan dijadikan sebagai bahan koreksi sebelum PSPS U 21 melakoni poutaran kedua musim ini. Seperti diketahui, kompetisi U 21 saat ini sedang istirahat menunggu putaran kedua.

“Kita akan menfaatkan ujicoba besok (hari ini). Bagaimana latihan kita selama ini. Kita juga akan matangkan persiapan untuk putaran kedua U 21 yang sebentar lagi bergulir,” ujar Rudi.

Seperti diketahui, diputaran kedua ini skuad PSPS banyak dihuni wajah – wajah baru, yang minim pengalaman dan jam terbang. Ini terjadi karena sejumlah pilar utamanya hengkang ke klub lain.

“Hasil ujicoba ini akan menjadi bahan evaluasi kita nanti sebelum berangkat ke Papua. Apa yang perlu kita perbaiki akan kita ketahui,” kata Agus.

Saat ini skuad PSPS sedang mencari dua pemain baru. Ini terjadi setelah dua pemain asing dicoret. Keduanya Pape Lyter dan Lamine Keita. Agus mengatakan pihaknya belum mendapatkan pengganti kedua pemain.