Exor CEO Juventus, John Elkanndijuluki anak kecil oleh salah satu petinggi Fiorentina, Diego Della Valle. Singgungan ini merupakan respons dari Valle, terkait pernyataan Elkann yang mengatakan Bianconeri bakal terus merasakan sukses di Serie A.Pemilik saham Juve ini pernah berujar bahwa si Nyonya Tua bakal terus berjaya di kancah tertinggi di Negeri Pizza tersebut. Memang dalam dua musim terakhir, Juve sukses merebut scudetto dan sebuah trofi Coppa Italia.
Ternyata pernyataan tersebut menyinggung klub Serie A lainnya, termasuk Fiorentina. Klub berjuluk La Viola itu mengecam pernyataan Elkann dan menganggapnya sebuah guyonan anak kecil semata.
Seperti dilansir La7, Jumat (31/5/2013),Della Valle mengatakan, memiliki sebuah nama bukan berarti memiliki kekuatan untuk melakukan hal yang besar. Pihaknya perlu mengakui semua orang bisa berbuat baik, tetapi mereka tidak menemukan tugas itu dengan waktu yang tepat. “John adalah sesuatu, tapi dia fenomena. Namun dia memiliki pekerjaan yang sama pentingnya. Dia hanyalah seorang anak kecil dan tidak mengerti bahwa dunia telah berubah,” terangnya.
Fiorentina memang memiliki riwayat rivalitas yang kental dengan The Old Lady pada urusan belanja pemain. Yang masih hangat dalam pembicaraan adalah gagalnya striker Manchester United, Dimitar Berbatov ke Artemio Franchi.
Saat itu Juve diduga menelikung Fiorentina pada saat-saat terakhir dengan tawaran lebih tinggi. Namun, akhirnya mencuat rumor berikutnya, di mana Berbatov menolak Fiorentina dan Juventus demi bergabung ke Fulham.
Rivalitas Juve-Fiorentina sebenarnya dimulai pada musim 1981-1982. Kala itu Bianconeri dan Fiorentina berada di puncak klasemen dengan poin sama 44. Pada giornata terakhir La Viola harus bermain menghadapi Cagliari sedangkan Juventus akan bertandang ke Catanzaro.
Yang menjadi kontroversi bagi warga Firenze saat itu adalah Juventus akhirnya menang 0-1 atas Catanzaro lewat gol penalti dan satu gol si Ungu ke gawang Cagliari dianulir hingga pertandingan hanya berakhir 0-0.
Praktis Juventus akhirnya berhasil meraih Scudetto-nya yang ke 20 sekaligus mencetak sejarah sebagai tim pertama (dan satu-satunya) yang mencapai dua bintang pada musim itu.Musim lalu Fiorentina juga tampil mengesankan, setelah finis di posisi empat besar klasemen akhir. Si Ungu bahkan nyaris saja meraih tiket play-off Liga Champions, andai AC Milan gagal memenangkan giornata terakhir melawan Siena