Jika lolos melawan Inter, maka bisa dipastikan bahwa Udinesse akan menjadi tim pelanggan baru Liga Eropa. Sepanjang lima musim belakangan, Udinesse selalu masuk sebagai tim yang bertanding di level Eropa.
Dengan prestasi tersebut, strategi Francesco Guidolin sebagai pelatih di kancah Eropa akan menjadi pertanyaan tersendiri. Terutama, bagi publik Italia yang akan mereka wakili di Liga Eropa nanti.
Sepanjang tujuh pertandingan terakhir yang mereka lakoni, Udinese selalu mengakhirinya dengan kemenangan. Artinya, Inter sebagai lawan mereka nanti patut berhati-hati. Apalagi, jika tak ingin kehilangan muka di depan para tifosi.
Jika ingin menguji kelayakan tim berjuluk Zebra kecil ini, lihatlah dari dinamika mereka di papan liga. Tak perlu memutar terlalu jauh, ingat saja dari empat musim belakangan dimana mereka kerap masuk sebagai bagian dari Liga Eropa.
Bila dibuat klasemen Head to head, maka permainan Udinesse selalu mulai stabil sejak berada di pertengahan musim liga. Artinya, si Zebra Kecil sudah mulai stabil dan menjaga performa permainannya sejak minggu ke 14.
Mereka biasa menutup klasemen liga pada akhir musim dengan posisi yang mereka tempati sejak minggu ke 14 itu. Mereka juga konsisten dengan jumlah perolehan kemenangan yang stabil dan elegan.
Kenyataan ini menggambarkan Udinesse sebagai tim yang sudah siap mental terhadap apapun di Liga Eropa nanti. Paling menjadi masalah dan selalu mengganjal adalah performa tim yang kerap jeblok ketika harus membagi konsentrasi di Serie A dengan pertandingan mereka di Eropa.
Dalam hal ini, sebagai lawan di pekan-pekan terakhir, Inter patut waspada dan tak boleh menganggap remeh si Zebra Kecil. Bisa jadi, mereka justru akan dilindas dengan kejam oleh ambisi tim dari Italia Utara ini untuk masuk ke Liga Eropa.